Rakornas Dukcapil 2023,

Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Dukcapil kembali diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditjen Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Tanggal 8 – 10 Februari 2023 di Manado. Rakornas tahun 2023 ini mengangkat tema "Digitalisasi Adminduk untuk Kemudahan Layanan Publik dan Pemilu 2024". Rakornas 2023 dilaksanakan secara Hybrid secara luring di Novotel Manado Golf Resort & Convention Center, Kairagi II, Sulawesi Utara dan daring dengan media Zoom dan Live Youtube bagi Disdukcapil. Sebanyak 1.066 peserta hadir secara langsung, antara lain kepala dinas/biro yang menangani administrasi kependudukan provinsi dan kabupaten/kota, sekretaris Dinas Dukcapil atau kepala bidang yang menangani digitalisasi Adminduk kabupaten/kota.

Tujuan Rakornas Dukcapil 2023  antara lain untuk

  1. menyamakan persepsi, menyusun langkah-langkah strategis serta mengoptimalkan aksi nyata jajaran Dukcapil dari pusat hingga daerah dalam upaya peningkatan kualitas layanan administrasi kependudukan;
  2. penguatan digitalisasi Adminduk untuk memudahkan pelayanan publik;
  3. mendorong integrasi dan digitalisasi data kependudukan dengan layanan publik lainnya dan;
  4. menyediakan data kependudukan yang akurat demi suksesnya Pemilu 2024.

Terdapat tujuh arahan yang disampaikan Menteri Dalam Negeri untuk Ditjen Dukcapil dan jajarannya yaitu :

  1. Pertama, melalui pembenahan pada sistem Dukcapil agar data yang dihasilkan lebih akurat;
  2. Kedua, menekankan kepada Dukcapil agar mempermudah masyarakat mendapatkan Administrasi Kependudukan (Adminduk) dengan penggunaan Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM) dan gerai mall pelayanan publik;
  3. Ketiga, gunakan data Dukcapil untuk perencanaan pembangunan dan mengeksekusi berbagai program pemerintahan;
  4. Keempat, jangan ada pungli. Untuk pencegahan pungli, kurangi layanan tatap muka dan lakukan kontak dengan petugas Dukcapil seminimal mungkin;
  5. Kelima, hilangkan paradigma lama yang mempersulit masyarakat;
  6. Keenam, benahi mentalitas, integritas dan kompetensi SDM Dukcapil; dan
  7. Ketujuh, menciptakan iklim bekerja yang kompetitif dengan memberikan reward and punishment. Sehingga ini akan banyak ASN yang termotivasi untuk bergerak maju.

Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri Zudan Arif Fakrulloh menyampaikan bahwa sejauh ini jajaran Dukcapil telah sukses dalam memberikan pelayanan administrasi kependudukan dengan keberhasilan sebagai berikut :

  1. perekaman KTP-el sebanyak 199.781.570 jiwa (99,37%),
  2. pembuatan akta kelahiran sebanyak 78.138.395 atau 97,86%,
  3. Kartu Identitas Anak sebanyak 37.394.318 keping (48.82%),
  4. pemanfaatan data kependudukan untuk pelayanan publik pusat dan daerah sebanyak 5.371 lembaga, Buku Pokok Pemakaman (BPP) sebanyak 307.379,
  5. inovasi pelayanan seperti jemput bola, layanan terintegrasi, cetak dokumen di RS/Faskes, layanan online, dan antar dokumen.

 

Ada enam komitmen yang disepakati bersama pada pelaksanaan Rakor Dukcapil di Manado kali ini yaitu:

  1. Merubah mindset seluruh aparatur Dukcapil dari pendekatan manual kependekatan digital (talenta digital);
  2. Melaksanakan optimalisasi Dukcapil Go Digital dalam konteks kelembagaan, pelayanan, pemanfaatan data dan dokumen kependudukan;
  3. Melaksanakan percepatan program Identitas Kependudukan Digital (IKD) secara nasional, dengan tahapan dan target yang telah ditentukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
  4. Memperhitungkan dan mengantisipasi Analisa Dampak Pelaksanaan Identitas Kependudukan Digital (IKD) serta menyelesaikan permasalahan yang muncul dengan pendekatan asimetris;
  5. Meningkatkan literasi digital masyarakat yang berkaitan dengan Identitas Kependudukan Digital (IKD);
  6. Pencetakan dokumen kependudukan dalam pelayanan terintegrasi tidak dilakukan terpisah di pendaftaran penduduk, pencatatan sipil, tetapi dilakukan oleh 1 (satu) operator.

 

Zudan Arif Fakrulloh juga menyampaikan prestasi yang sudah berhasil diraih dukcapil yaitu sebanyak 34 penghargaan, yang terdiri dari 6 penghargaan internasional dan 28 penghargaan nasional. “Penghargaan bukan tujuan tetapi prestasi itu mewujudkan perbaikan layanan”, kata Prof. Zudan. Ditambahkan oleh Dirjendukcapil, mulai tahun 2023 ini Ditjendukcapil akan menerapan PNBP, yang penerimaan PNPB tersebut akan dikembalikan untuk peningkatan pelayanan publik oleh Disdukcapil. Bank Dunia pada tahun 2023 juga memberikan dukungan dengan memberikan pinjaman yang akan digunakan untuk perbaikan Dukcapil baik peningkatan SDM maupun kualitas layanan.